Jumat, 14 Januari 2011

Isu Porno di BlackBerry, Pengguna Tersinggung

Jakarta - Heboh isu pemblokiran layanan BlackBerry dari Research In Motion (RIM) di Indonesia sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Setidaknya hingga Kamis (13/1/2011) sore, di Twitter masih berseliweran suara-suara tentang ini, yang mendukung mau pun yang tak setuju.

Karena saya tidak mengerti dan tidak tertarik dengan politik praktis, tidak mengerti hukum pula, maka jadilah beberapa hari ini saya hanya rajin mengamati. Sesekali iseng juga nyeletuk dan berkomentar meski tidak ada isinya. Lha namanya juga tidak mengerti hukum dan politik, kok.

Menjadi pengguna setia layanan Blackberry Internet Service sejak beberapa tahun terakhir, jujur saja saya bingung membaca berita tentang ini. Pada saat isu pornografi diangkat dan disebut-sebut sebagai salah satu penyebab RIM diminta menutup layanannya di negeri ini, kebingungan saya berubah bentuk. Yang tadinya bingung, sekarang saya tersinggung.

Dari semua orang yang saya kenal, dan yang kebetulan juga pengguna Blackberry, belum pernah satu kali pun saya mendengar bahwa mereka hobi mengakses situs-situs dewasa dari device mereka.

Memang tidak menutup kemungkinan bahwa di folder tertentu ada pengguna tertentu yang menyimpan file-file aneh. Tapi bukankah semua telepon genggam juga bisa? Tak perlu handphone atau smartphone yang cukup canggih untuk melakukan hal-hal seperti ini. Telepon genggam low end, dengan fitur yang paling sederhana, pun bisa.

Satu lagi yang barangkali orang lupa: fungsi utama BB bukan lagi untuk menelepon atau saling berkirim SMS. Ia lebih dekat ke fungsi sebagai mobile internet. Menerima dan mengirim email dari dan ke kantor, berkomunikasi dengan rekan sekerja, memudahkan koordinasi pekerjaan dengan rekan satu tim.

Hal-hal seperti itu. Untuk orang-orang yang mencari nafkah dari menulis seperti saya misalnya, BB tentu saja memberikan banyak kemudahan. Saya biasa menulis kapan saja dan di mana saja, kemudian saat itu juga begitu tulisan selesai diedit, tulisan dapat langsung terkirim.

Lha, mobile internet, berarti bisa buat nonton yang aneh-aneh dong ya? Oh, mungkin bisa. Tapi kalo memang dari awal niatnya perangkat ini buat kerja, rasanya kok tidak mungkin kalo dipakai buat itu ya? Setidaknya, seperti saya bilang di awal tulisan, belum pernah saya melihat kawan-kawan saya mengakses situs terlarang lewat Blackberry mereka.

Tapi kan, kerja atau nulis atau kirim email, bisa saja pakai laptop atau komputer tablet seperti iPad? tidak harus pakai Blackberry, kan?

Betul, memang sangat bisa. Tapi kalo ke sana logikanya, mestinya semua saja yang bisa dipake internetan dilarang beredar. Bingung, kan?

Sekarang, heboh isu konten porno dan lain-lain sepertinya berubah jadi isu tentang pajak. Besok mungkin beda lagi.

Dan saya yang tidak mengerti hukum dan politik ini, cuma bisa menunggu hasil akhir ribut-ribut pemblokiran. Masih dalam keadaan bingung.



VenusTentang Penulis: Venus adalah seorang blogger dan social media specialist. Ia bisa dihubungi di http://venus-to-mars.com atau melalui akun @venustweets di Twitter.
sumber : http://www.detikinet.com/read/2011/01/14/151050/1546603/398/isu-porno-di-blackberry-pengguna-tersinggung/



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes